Karena saya kebetulan (eh maaf, sebenarnya bukan kebetulan, ini pilihan saya karena saya bukan melakukannya tanpa tujuan) seorang yang menggeluti bahasa Inggris sejak lama dan sekarang berprofesi sebagai instruktur atau pengajar bahasa Inggris, maka dalam tulisan ini saya ingin mengajak anda berbincang tentang belajar bahasa Inggris.
Kita semua tentu sepakat (jika anda tidak, silakan tutup tab blog ini, terima kasih atas kunjungannya, he..he...) bahwa kemampuan berbahasa Inggris sangat besar artinya dalam percaturan dunia. (Emang dunia main catur apa???) Hampir di semua bidang bahasa Inggris digunakan sehingga mereka (atau mungkin termasuk juga anda) yang ingin memenangkan persaingan atau kompetisi dari peluang yang ingin diraih merasa perlu untuk membekali diri dengan kemampuan bahasa Inggris. Beragam cara dan upaya dilakukan untuk menguasai bahasa Inggris; mulai dari kursus (baik privat ataupun ke lembaga kursus) sampai mencari pacar bule.(Idiiih masa sih sampai sebegitunya?)
Apa yang sangat disayangkan dan membuat saya prihatin adalah bahwa banyak diantara mereka yang belajar bahasa Inggris ternyata mengawalinya dengan sebuah kesalahan. Yang saya maksudkan di sini ialah kesalahan terkait niat dan tujuan mereka mempelajari bahasa Inggris.Bukan maksud saya mereka ingin bisa berbahasa Inggris untuk tujuan negatif. Bukan, bukan seperti itu. Yang saya maksud adalah ketidakjelasan tujuan. Mereka tidak tahu alasannya kenapa mereka perlu dan harus belajar bahasa Inggris. They simply don’t have a goal.
Sering saya jumpai mereka yang ditanya pendapatnya tentang bahasa Inggris memberikan jawaban bahwa bahasa Inggris itu penting sekali. Namun saat saya tanya seperti apa pentingnya mereka malah tak bisa menjawab. Artinya, mereka baru sekadar bisa membayangkan (tanpa bisa merasakan) pentingnya bahasa Inggris. Itu sebabnya kalaupun mereka sudah sering belajar bahasa Inggris di sekolah atau di tempat kursus, mereka masih dan tetap menganggap itu sebagai bahasa ‘asing’. Asing dalam pengertian mereka tidak merasa dekat dan akrab, tidak ingin mencintai dan memilikinya.
Berbeda halnya apabila seseorang yang pernah ditolak bekerja atau terpaksa kehilangan sebuah peluang hanya gara-gara tidak bisa berbahasa Inggris. Bagi orang seperti ini jelas mereka sudah bisa merasakan betapa pentingnya bahasa Inggris itu. Jika mereka tidak ingin pengalaman 'menyakitkan' itu terulang maka mereka pasti punya alasan yang sangat kuat untuk belajar.
Alasan dan tujuan yang jelas dan kuat akan menimbulkan semangat dan kesungguhan. Ini merupakan modal terpenting untuk keberhasilan dalam apa saja yang kita kerjakan. Tentu saja saya tidak mengatakan bahwa tidak ada faktor lainnya. Makanya saya selalu memegang prinsip ini, “Mempelajari dan menguasai sesuatu itu sama mudahnya atau sama sulitnya. Persoalannya bagaimana dan dari siapa kita mempelajarinya”.
Apa dan siapapun anda, anda perlu bertanya pada diri anda sendiri terlebih dulu sebelum memutuskan untuk ikut kursus atau pelatihan bahasa Inggris, baik di lembaga kursus atau dengan guru privat. Anda harus benar-benar memahami kenapa dan mengapa anda
Sekarang mari (atau silakan) tanya diri anda, “Kenapa saya harus belajar bahasa Inggris?” Setuju?
Keep up the good job!